Salah satu ciri organisme/ makhluk hidup adalah bergerak. Tahukah kalian bagaimana makhluk hidup melakukan gerak? Manusia yang merupakan bagian dari makhluk hidup, juga melakukan gerakan dalam menjalankan aktivitasnya. Apa saja yang dibutuhkan manusia untuk melakukan gerakan? Manusia membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak. Tulang tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. Alat gerak pada manusia meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Alat gerak pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Semua tulang ini akan bersama-sama menyusun rangka yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Tulang-tulang yang menyusun sebuah rangka akan dihubungkan dengan sendi.
Sementara alat gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot ini memiliki kemampuan untuk berkontraksi untuk menciptakan gerakan. Kontraksi otot dipengaruhi oleh kerja saraf serta energi yang diperoleh dari proses metabolisme saat melakukan respirasi.
Sangat beruntung bagi kita (manusia) telah diciptakan Tuhan dengan memiliki tulang dan otot. Bayangkan apa yang akan terjadi jika salah satu tulang pada kaki tidak ada. Dapatkah kalian berjalan?
Rangka Tubuh Manusia
Rangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton) yang berfungsi:
- Memberikan bentuk tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.
- Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.
- Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.
- Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
- Kerangka sumbu (skeleton aksial): tengkorak dan badan.
- Kerangka apendikular (tangan dan kaki)
1. Jenis Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (tulang/osteon/sejati).a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan banyak mengandung zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur. Sel-sel tulang rawan atau kondrosit dibentuk oleh kondroblas.Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan tetapi, tidak semua mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan. Misalnya, pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang.
Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis. Ketiganya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin bersifat lentur, semi transparan, dan berwarna putih kebiruan. Tulang rawan ini merupakan penyusun rangka embrio yang akan berkembang menjadi tulang keras. Selain pada embrio, tulang rawan hialin juga terdapat pada sendi gerak ujung tulang rusuk, hidung, bronki, dan trakea.2) Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa memiliki banyak serabut kolagen dalam matriks. Matriksnya berwarna keruh dan gelap, serta kuat dan kaku. Tulang rawan fibrosa terdapat pada tendon dan ligamen.3) Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis berwarna kekuningan. Matriksnya mengandung serabut elastis. Tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga.b. Tulang keras (tulang sejati)
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebutpenulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral.
Kondral meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.
Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli.
Tulang keras terdapat pada seluruh tulang anggota gerak. Lapisan luarnya keras (tulang kompak) dan mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya. Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan sulit digerakkan.
2. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang terbagi atas tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.a. Tulang pipa
Tulang pipa mempunyai ciri-ciri:
– Bentuknya bulat panjang seperti pipa.
– Pada kedua ujungnya berbonggol.
– Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Sumsum kuning merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah.
– Contoh: tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas-ruas jari tangan/ ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
– Bagian ujung yang disebut epifisis.
– Bagian tengah yang disebut diafisis.
– Di antara epifisis dan diafisis terdapat cakra.
– Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
– Contoh: tulang kepala ( tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.
– Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
– Contoh: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.
– Pada kedua ujungnya berbonggol.
– Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Sumsum kuning merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah.
– Contoh: tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas-ruas jari tangan/ ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
– Bagian ujung yang disebut epifisis.
– Bagian tengah yang disebut diafisis.
– Di antara epifisis dan diafisis terdapat cakra.
b. Tulang pipih
– Berbentuk pipih atau tipis.– Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
– Contoh: tulang kepala ( tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.
c. Tulang pendek
– Bentuk pendek dan bulat.– Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
– Contoh: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.
3. Susunan Tulang
Rangka tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu tulang tengkorak, badan, anggota gerak. Mari kita bahas lebih jelas.a. Tulang tengkorak (cranium)
Tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas 22 tulang. Delapan tulang membentuk tengkorak bagian kepala/tempurung kepala dan 14 tulang tengkorak bagian muka/wajah.
Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (os.frontal), tulang kepala belakang (os.oksipital), tulang ubun-ubun ( os.parietal), tulang baji (os.sphenoid), tulang tapis (os.ethmoid), dan tulang pelipis (os. temporal). Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum yang menjadi tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri atas dua tulang rahang atas ( maksila), dua tulang rahang bawah ( mandibula), dua tulang pipi (zigomatik), dua tulang air mata ( lakrimal), dua tulang hidung ( nasal), dua tulang langit-langit (palatum), dan satu tulang pangkal lidah (hioid).
Hubungan antara tulang-tulang pada tempurung kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Hanya rahang bawah yang dapat bergerak dengan bebas sehingga kalian dapat makan dan berbicara. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun, yaitu kiri dan kanan, belum menyatu sempurna sehingga terasa lembut bila dipegang. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna.
1) Tulang belakang; berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, dan tempat pelekatan tulang rusuk. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33 ruas yang terdiri atas:
a) tujuh ruas tulang leher (vertebra servikalis),
b) dua belas ruas tulang punggung (vertebra dorsalis),
c) lima ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis),
d) lima ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis),
e) empat ruas tulang ekor (coxigeus).
Struktur dan ruas tulang belakang bervariasi karena secara khusus masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
2) Tulang dada; merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu dada (manubrium sterni), bagian dada (corpus sterni), dan bagian taju pedang (prosesus xyphoideus).
3) Tulang rusuk ( iga); terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu, dan dua pasang tulang rusuk melayang.
4) Tulang gelang bahu, terdiri atas dua tulang belikat dan dua tulang selangka. Tulang belikat melekat pada tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih dan memiliki tonjolan yang menyerupai paruh burung gagak, disebut prosesus korakoid. Sedangkan tulang selangka melekat pada tulang dada.
5) Tulang gelang panggul; terdiri atas dua tulang pinggul, dua tulang duduk, dan dua tulang kemaluan. Ketiga tulang tersebut berkaitan erat sehingga membentuk suatu lingkaran yang berlubang.
1) Tulang anggota gerak bagian atas
Tulang anggota gerak bagian atas terdiri atas gelang bahu, dua tulang lengan atas, dua tulang pengumpil, dua tulang hasta, enam belas tulang pergelangan tangan, sepuluh tulang telapak tangan, dan 28 tulang jari
tangan. Tulang hasta dan tulang pengumpil merupakan tulang lengan bawah. Tulang hasta letaknya searah dengan sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil letaknya searah dengan ibu jari. Tulang pengumpil dapat digerakkan di atas tulang hasta (memutar).
2) Tulang anggota gerak bagian bawah
Tulang anggota gerak bagian bawah terdiri atas gelang panggul, dua tulang paha, dua tulang tempurung lutut, dua tulang kering, dua tulang betis, empat belas tulang pergelangan kaki, sepuluh tulang telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki. Kaki atau tungkai memiliki fungsi utama untuk menopang berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan.
a. Sumsum tulang merah (medulla ossia rubra); merupakan tempat pembuatan sel darah merah. Pada anak-anak, sumsum merah terdapat pada tulang tengkorak. Pada orang dewasa, sumsum merah terdapat
antara lain pada tulang tengkorak, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk.
b. Sumsum tulang kuning (medulla ossia fiava); terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa. Sumsum kuning ini terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sumsum merah.
Untuk kesehatan dan pertumbuhan selsel, tulang membutuhkan vitamin D. Proses pembentukan vitamin D dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh sinar ultrviolet. Sinar ultraviolet yang jatuh mengenai kulit tubuh manusia dapat mengubah provitamin D yang terdapat pada tubuh menjadi vitamin D.
Terbentuknya kerangka tubuh manusia dapat terjadi karena adanya hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain. Hubungan antartulang dinamakan artikulasi. Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. Dari sifat geraknya, maka persendian dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis); adalah hubungan antartulang yang sudah tidak dapat digerakkan lagi, misalnya persendian pada tulang tengkorak kepala. Sinartrosis terdiri atas:
- Sinkondrosis: kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
- Sinfibrosis: kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
b. Sendi kaku (amfi artrosis); adalah hubungan antartulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan (terbatas). Misalnya persendian pada pergelangan tangan dan kaki, hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang dan tulang tulang dada, dan hubungan tulang kemaluan.
c. Sendi gerak ( diartrosis); adalah hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas. Diartrosis memudahkan tulang untuk bergerak karena struktur tertentu dan juga karena adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung tulang yang berhubungan yang disebut persendian. Diartrosis memiliki struktur yang terdiri atas bonggol sendi, tulang rawan sendi, dan mangkuk sendi. Mangkuk sendi berisi cairan sendi (minyak sinovial) yang berfungsi sebagai minyak pelumas.
Sendi gerak dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Sendi engsel; adalah persendian yang memungkinkan gerakan satu arah, seperti gerakan pada pintu, contohnya pada siku dan lutut.
2) Sendi peluru; merupakan hubungan dua tulang, yang satu berbentuk mangkuk sendi, sedangkan tulang yang lain berbentuk bonggol yang bersesuaian. Selain itu juga terdapat cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai pelumas dan jaringan ikat sendi (ligamen). Sendi peluru merupakan persendian yang dapat bergerak ke segala arah. Misalnya persendian pada lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang pinggul.
3) Sendi putar; merupakan persendian yang mengakibatkan salah satu tulang dapat berputar terhadap tulang yang lain sebagai poros sendi. Misalnya persendian pada tulang atlas dan tulang pemutar, serta tulang hasta dan tulang pengumpil.
4) Sendi pelana; merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Misalnya persendian pada tulang telapak tangan dengan ibu jari.
5) Sendi ovoid/ ellips; kedua ujung tulang berbentuk oval. Misalnya pada pergelangan tangan.
Hubungan antara tulang-tulang pada tempurung kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Hanya rahang bawah yang dapat bergerak dengan bebas sehingga kalian dapat makan dan berbicara. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun, yaitu kiri dan kanan, belum menyatu sempurna sehingga terasa lembut bila dipegang. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna.
b. Tulang Badan
Tulang pembentuk badan terdiri atas ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang pinggul/ panggul.1) Tulang belakang; berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, dan tempat pelekatan tulang rusuk. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33 ruas yang terdiri atas:
a) tujuh ruas tulang leher (vertebra servikalis),
b) dua belas ruas tulang punggung (vertebra dorsalis),
c) lima ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis),
d) lima ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis),
e) empat ruas tulang ekor (coxigeus).
Struktur dan ruas tulang belakang bervariasi karena secara khusus masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
2) Tulang dada; merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu dada (manubrium sterni), bagian dada (corpus sterni), dan bagian taju pedang (prosesus xyphoideus).
3) Tulang rusuk ( iga); terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu, dan dua pasang tulang rusuk melayang.
4) Tulang gelang bahu, terdiri atas dua tulang belikat dan dua tulang selangka. Tulang belikat melekat pada tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih dan memiliki tonjolan yang menyerupai paruh burung gagak, disebut prosesus korakoid. Sedangkan tulang selangka melekat pada tulang dada.
5) Tulang gelang panggul; terdiri atas dua tulang pinggul, dua tulang duduk, dan dua tulang kemaluan. Ketiga tulang tersebut berkaitan erat sehingga membentuk suatu lingkaran yang berlubang.
c. Tulang anggota gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tungkai depan/ tulang anggota gerak atas yang bersambungan dengan gelang bahu tungkai dan tulang anggota gerak bawah yang bersambungan dengan gelang pinggul.1) Tulang anggota gerak bagian atas
Tulang anggota gerak bagian atas terdiri atas gelang bahu, dua tulang lengan atas, dua tulang pengumpil, dua tulang hasta, enam belas tulang pergelangan tangan, sepuluh tulang telapak tangan, dan 28 tulang jari
tangan. Tulang hasta dan tulang pengumpil merupakan tulang lengan bawah. Tulang hasta letaknya searah dengan sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil letaknya searah dengan ibu jari. Tulang pengumpil dapat digerakkan di atas tulang hasta (memutar).
2) Tulang anggota gerak bagian bawah
Tulang anggota gerak bagian bawah terdiri atas gelang panggul, dua tulang paha, dua tulang tempurung lutut, dua tulang kering, dua tulang betis, empat belas tulang pergelangan kaki, sepuluh tulang telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki. Kaki atau tungkai memiliki fungsi utama untuk menopang berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan.
4. Sumsum Tulang
Sumsum tulang mengisi rongga bagian dalam tulang. Ada dua macam sumsum tulang, yaitu:a. Sumsum tulang merah (medulla ossia rubra); merupakan tempat pembuatan sel darah merah. Pada anak-anak, sumsum merah terdapat pada tulang tengkorak. Pada orang dewasa, sumsum merah terdapat
antara lain pada tulang tengkorak, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk.
b. Sumsum tulang kuning (medulla ossia fiava); terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa. Sumsum kuning ini terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sumsum merah.
Untuk kesehatan dan pertumbuhan selsel, tulang membutuhkan vitamin D. Proses pembentukan vitamin D dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh sinar ultrviolet. Sinar ultraviolet yang jatuh mengenai kulit tubuh manusia dapat mengubah provitamin D yang terdapat pada tubuh menjadi vitamin D.
5. Sendi
a. Sendi mati (sinartrosis); adalah hubungan antartulang yang sudah tidak dapat digerakkan lagi, misalnya persendian pada tulang tengkorak kepala. Sinartrosis terdiri atas:
- Sinkondrosis: kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
- Sinfibrosis: kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
b. Sendi kaku (amfi artrosis); adalah hubungan antartulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan (terbatas). Misalnya persendian pada pergelangan tangan dan kaki, hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang dan tulang tulang dada, dan hubungan tulang kemaluan.
c. Sendi gerak ( diartrosis); adalah hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas. Diartrosis memudahkan tulang untuk bergerak karena struktur tertentu dan juga karena adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung tulang yang berhubungan yang disebut persendian. Diartrosis memiliki struktur yang terdiri atas bonggol sendi, tulang rawan sendi, dan mangkuk sendi. Mangkuk sendi berisi cairan sendi (minyak sinovial) yang berfungsi sebagai minyak pelumas.
Sendi gerak dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Sendi engsel; adalah persendian yang memungkinkan gerakan satu arah, seperti gerakan pada pintu, contohnya pada siku dan lutut.
2) Sendi peluru; merupakan hubungan dua tulang, yang satu berbentuk mangkuk sendi, sedangkan tulang yang lain berbentuk bonggol yang bersesuaian. Selain itu juga terdapat cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai pelumas dan jaringan ikat sendi (ligamen). Sendi peluru merupakan persendian yang dapat bergerak ke segala arah. Misalnya persendian pada lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang pinggul.
3) Sendi putar; merupakan persendian yang mengakibatkan salah satu tulang dapat berputar terhadap tulang yang lain sebagai poros sendi. Misalnya persendian pada tulang atlas dan tulang pemutar, serta tulang hasta dan tulang pengumpil.
4) Sendi pelana; merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Misalnya persendian pada tulang telapak tangan dengan ibu jari.
5) Sendi ovoid/ ellips; kedua ujung tulang berbentuk oval. Misalnya pada pergelangan tangan.
Otot Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, otot disebut juga daging. Tulang-tulang yang menyusun kerangka tubuh kita tertutup oleh otot. Dengan adanya kerja otot, tubuh dapat digerakkan. Oleh sebab itu, otot disebut alat gerak aktif.1. Macam-Macam Otot
Menurut bentuk dan cara kerjanya, terdapat 3 macam otot, yaitu otot polos, lurik, dan otot jantung.a. Otot polos
Otot polos disebut juga otot alat-alat dalam tubuh, karena otot ini terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding rahim. Bekerja di luar kesadaran tanpa perintah otak. Otot ini dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.Ciri-ciri otot polos:
– Berinti satu.
– Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
– Bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
b. Otot lurik/serat lintang
Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot ini melekat menutupi rangka.Ciri-ciri otot lurik di antaranya:
- Sel berinti banyak.
- Bentuknya silindris. Sel otot tampak lurik karena adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin dan miosin.
- Bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak.
Berdasarkan mioglobin, otot rangka dibedakan menjadi otot merah dan otot putih. Otot merah mempunyai lebih banyak mioglobin dibandingkan otot putih. Mioglobin adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen. Oksigen yang diikat oleh mioglobin berfungsi untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas.
c. Otot jantung/ miokardium (involunter)
Ciri-ciri otot jantung:- Berbentuk serabut lurik yang bercabangcabang, jumlah inti selnya banyak, terletak di tengah serabut.
- Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Keistimewaan otot jantung adalah mempunyai struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung melebar dan menyempit sehingga menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya kontraksi dan relaksasi, darah kita dapat dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.
2. Bagian-Bagian Otot
Otot-otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu:- Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek.
- Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.
- Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang.
Otot terdiri atas benang-benang atau serabut otot. Saat dilihat di bawah mikroskop serabut otot terlihat bergaris-garis. Masing-masing serabut terdiri dari ribuan benang-benang yang disebut miofibril. Masing-masing miofibril terdiri dari filamen protein. Ada 2 tipe filamen yaitu aktin dan miosin.
3. Cara Kerja Otot
Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot.Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot, tulang, sendi, dan saraf. Apabila dilihat tanpa bantuan mikroskop maka otot terdiri dari:
- Tendon: urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
- Ventrikel: empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- Origo: ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- Insersio: ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
- Diskus interkalaris: bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
Otot memerlukan tenaga (energi) untuk berkontraksi. Energi itu berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Otot mampu menghasilkan energi melalui glikolisis. Mula-mula glikogen yang berada pada serabut otot akan terpisah-pisah ketika serabut otot kehilangan oksigen. Glikogen yang terpisah-pisah akan menjadi glukosa 1-fosfat. Zat ini diubah menjadi isomernya, glukosa 6-fosfat, yang akan memasuki lintasan glikolisis. Glikolisis merupakan tahapan respirasi yang memerlukan oksigen. Proses ini akan menghasilkan energi berupa ATP adenosin trifosfat). ATP akan digunakan untuk bekerja. Selain glikolosis energi juga dapat dihasilkan oleh kreatin fosfat, kreatin fosfat dapat menyumbangkan fosfat yang berenergi tinggi kepada ADP untuk mengubahnya menjadi ATP.
Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu (asam laktat). Asam laktat terjadi karena otot bekerja terlalu keras, misalnya saat berlari. Otot yang bekerja keras akan memperoleh energi tanpa melalui respirasi yang memerlukan oksigen, hasil ATP-nya sedikit dan banyak menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang ke luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat.
Untuk menguaraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak. Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu singkat menyebabkan napas terengah-engah. Otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar disebut hipertropi. Sebaliknya, otot yang tidak sering digunakan akan mengecil, disebut atropi.
Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu (asam laktat). Asam laktat terjadi karena otot bekerja terlalu keras, misalnya saat berlari. Otot yang bekerja keras akan memperoleh energi tanpa melalui respirasi yang memerlukan oksigen, hasil ATP-nya sedikit dan banyak menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang ke luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat.
Untuk menguaraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak. Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu singkat menyebabkan napas terengah-engah. Otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar disebut hipertropi. Sebaliknya, otot yang tidak sering digunakan akan mengecil, disebut atropi.
4. Sifat Kerja Otot
Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan ( antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis).Otot antagonis
adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi.Macam-macam gerak antagonis adalah:
1) Fleksi dan ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Sebaliknya, ekstensi merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari, dan bahu. Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi. Berikut adalah gamar fleksi dan ekstensi.
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan.
3) Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.
4) Supinasi dan pronasi
Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5) Inversi dan eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.
Otot sinergis
adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah.
Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.