PENDIDIKAN BIOLOGI STAR: Modul Paktikum: Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan Biji Kacang Tanah

October 11, 2015

Modul Paktikum: Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan Biji Kacang Tanah

Pengaruh Air terhadap Proses Perkecambahan Biji Kacang Tanah adalah penuntun untuk kegiatan praktikum guru dan siswa di sekolah atau di lab.


Modul Praktikum merupakan suatu alat pembelajaran yang digunakan untuk menuntun pekerjaan guru dan siswa di lab. Modul Praktikum ini diharapkan dapat membantu para guru dan pelajar dalam melaksanakan kegiatan praktikum mengenai proses perkecambahan.
A. Dasar teori

Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi perkecambahan adalah air. Persyaratan awal perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji. Air merupakan zat yang dapat menghentikan masa dormansi biji. Tahap awal perkecambahan adalah masuknya air ke dalam biji (imbibisi).


B. Tujuan

Mengetahui pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap perkecambahan


C. Alat dan Bahan
  1. Gelas ukur
  2. Cawan Petri 8 buah atau piring 4 buah
  3. Tempat merendam biji (mangkok atau gelas atau cangkir) 4 buah
  4. Empat puluh biji kacang tanah yang sehat dan cukup umur
  5. Kapas secukupnya
  6. Air sumur (bukan air ledeng atau pam)


D. Langkah Percobaan

#1. Siapkan masing-masing 10 biji kacang tanah yang telah direndam selama 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Siapkan cawan Petri 8 buah, berilah kapas basah (air tidak perlu terlalu menggenang). Jumlah air untuk setiap Petri sama. Catatan: Jika menggunakan piring cukup 4 buah, perhatikan pada saat mempersiapkan kapas, usahakan pada bagian piring yang rata.

#2. Cawan petri dikelompokkan menjadi 4 kelompok :
• Kelompok A (cawan 1 dan 2): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang direndam 6 jam.
• Kelompok B (cawan 3 dan 4): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang direndam 12 jam.
• Kelompok C (cawan 5 dan 6): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang direndam 18 jam.
• Kelompok D (cawan 7 dan 8): masing-masing diisi dengan 5 biji kacang yang direndam 24 jam.

Catatan: Jika menggunakan piring, sebuah piring untuk 10 biji kecambah. Piring untuk kelompok A,B, C, dan D masing-masing diisi dengan biji yang direndam 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam.

#3. Amati jumlah biji yang berkecambah setiap hari sekali. Biji disebut berkecambah jika telah muncul tunas minimal 1 cm.

Catat hasil pengamatanmu pada gambar tabel a berikut ini.

Setelah biji berkecambah, tunggulah sampai berumur 15 hari. Ukur tinggi batang, jumlah daun, warna batang, warna daun, dan timbanglah. Catat pada gambar Tabel b di bawah.

E. Pembahasan
  1. Sebutkan cara-cara mengukur pertumbuhan.
  2. Pada perendaman berapa jam, biji paling cepat berkecambah?
  3. Jelaskan tahapan perkecambahan biji.

Catatan:
  • Jika penelitiannya diganti dengan pengaruh cahaya terhadap proses perkecambahan biji, cobalah rancang penelitiannya.
  • Jika penelitiannya tentang pengaruh ukuran biji terhadap proses perkecambahan, cobalah rancang penelitiannya.
  • Jika penelitiannya tentang pengaruh kedalaman penanaman biji terhadap proses perkecambahan, cobalah rancang penelitiannya.
  • Ketiga rancangan penelitian tersebut bisa kalian jadikan proyek penelitian. Rancangan penelitian, memuat rumusan masalah, hipotesa, variabel penelitian, alat dan bahan, cara kerja dan tabel data pengamatan. Mintalah bimbingan guru apabila kalian mengalami kesulitan. Kalian dapat menentukan sendiri jumlah perlakuan dan jumlah ulangannya.
  • Komunikasikan hasil percobaan (eksperimen) kalian dengan berbagai cara antara lain presentasi kelompok, seminar, laporan tertulis, dan pameran display hasil-hasil eksperimen.